GEGER GANDRUNG BANYUWANGI PADA MASA ORDE BARU (PERSPEKTIF SEJARAH DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA)
DOI:
https://doi.org/10.62734/js.v3i1.203Keywords:
Gandrung, Orde Baru, Sumber BelajarAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Ingin meneliti dan mendiskripsikan perkembangan kesenian gandrung tahun 1997 – 2001; 2) Ingin meneliti dan mendiskripsikan Bagaimana perkembangan kesenian gandrung tahun 2002 – 2006; 3) Ingin meneliti dan mendiskripsikan kesenian gandrung ditinjau dari aspek ekonomi, bidaya dan pariwisata; 4) Ingin meneliti dampak penetapan kesenian gandrung sebagai maskot Banyuwangi pada tahun 2002. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari: 1) heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, (4) historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara garis besar kostum, peralatan dan tata laku kesenian gandrung pada periode tahun 1997 – 2001 tidak mengalami perkembangan. Pada periode 1997 – 2001, kesenian gandrung mendapat pengaruh dari kesenian islami seperti hadrah. Kesenian gandrung mengalami perkembangan pesat setelah keluarnya ketetapan Bupati pada tahun 2002 tentang penetapan gandrung sebagai maskot pariwisata Banyuwangi, Dari segi peralatan, kostum, musik pengiring dan tata laku kesenian gandrung masih sama dengan aslinya / pakemnya. Penetapan gandrung sebagai maskot Banyuwangi ini membawa dampak besar terutama bagi kesenian gandrung itu sendiri. Dalam bidang pendidikan gandrung diwajibakan untuk diajarkan menjadi pelajaran ekstrakurikuler di sekolah baik tingkat SD sampai SMA.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hervina Nurulita Nurulita, Riztika Widyasari Widyasari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.