PEMIKIRAN SOEKARNO TENTANG NASIONALISME DAN MULTIKULTURALISME DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0: MEMBANGUN IDENTITAS NASIONAL DALAM ARUS GLOBALISASI

Authors

  • I Gede Kamajaya Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.62734/js.v4i1.583

Keywords:

Soekarno, Nasionalisme, Multikulturalisme, Identitas Nasional, Revolusi Industri 4.0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Soekarno tentang nasionalisme dan multikulturalisme serta relevansinya dalam membangun identitas nasional Indonesia pada era Revolusi Industri 4.0. Di tengah arus globalisasi yang menantang eksistensi budaya lokal dan semangat kebangsaan, pemikiran Soekarno dinilai mampu memberikan orientasi ideologis yang kokoh dan inklusif dalam menjawab krisis identitas generasi muda serta fragmentasi sosial yang muncul akibat dominasi nilai-nilai global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Data dikumpulkan melalui telaah mendalam terhadap karya-karya asli Soekarno, buku akademik, serta jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan internasional. Analisis dilakukan dengan pendekatan hermeneutik dan content analysis guna menafsirkan nilai-nilai substantif dari gagasan Soekarno tentang nasionalisme yang emansipatoris dan multikulturalisme yang egaliter. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pemikiran Soekarno tentang nasionalisme bersifat emansipatoris, progresif, dan berakar pada realitas plural masyarakat Indonesia. Soekarno menekankan bahwa nasionalisme sejati harus mampu membebaskan, mempersatukan, dan mengakui keberagaman budaya sebagai kekayaan bangsa, bukan ancaman. Dalam konteks Revolusi Industri 4.0, pemikiran tersebut tetap relevan untuk membentuk identitas nasional yang tangguh dan berdaya saing global, sekaligus menjaga integrasi sosial dan kedaulatan budaya. Dengan demikian, revitalisasi pemikiran kebangsaan Soekarno menjadi kebutuhan mendesak dalam merespons tantangan ideologis dan kultural era kontemporer.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adityo, Budi. (2021). Globalisasi dan Identitas Nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anshori, M. (2018). Pemikiran Soekarno tentang Nasionalisme dan Pancasila. Yogyakarta: Ombak.

Appadurai, A. (1996). Modernity at Large: Cultural Dimensions of Globalization. Minneapolis: University of Minnesota Press.

Arifin, Z. (2018). “Revitalisasi Nilai-nilai Kebangsaan Melalui Pendidikan Karakter di Sekolah.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 23(2), 157–165.

Arifin, Z. (2020). “Multikulturalisme dan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Ketahanan Nasional.” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 24(1), 75–90.

Arifin, Zainal. (2018). Pendidikan Multikultural dalam Era Globalisasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Arifin, Zainal. (2020). “Praksis Multikulturalisme dan Tantangan Nasionalisme.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 26(1): 88–103.

Basri, H. (2019). “Soekarno dan Ajaran Nasionalisme Indonesia.” Jurnal Sejarah dan Budaya, 13(1), 1–12.

Castells, M. (2010). The Power of Identity (2nd ed.). Oxford: Blackwell Publishing.

Fadillah, Nur. 2019. “Rekonstruksi Nasionalisme dalam Pendidikan Abad 21.” Jurnal Pendidikan dan Pembangunan 9(2): 97–110.

Fadillah, R. (2019). “Krisis Identitas Nasional pada Generasi Muda di Era Digital.” Jurnal Pendidikan Karakter, 9(2), 153–165.

Fitriani, F. (2022). “Media Sosial dan Identitas Nasional: Antara Representasi dan Fragmentasi.” Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 16(1), 73–89.

Habermas, J. (1987). The Theory of Communicative Action, Volume Two: Lifeworld and System. Boston: Beacon Press.

Hanifah, Laila. (2019). “Tantangan Pendidikan Karakter di Era Digital.” Jurnal Pendidikan Indonesia 8(1): 55–66.

Hanifah, Laila. (2022). Krisis Identitas Generasi Muda di Era Disrupsi. Bandung: Alfabeta.

Hanifah, N. (2019). “Multikulturalisme dan Keutuhan Bangsa.” Jurnal Multikultural dan Multireligius, 18(2), 135–145.

Hikam, M. A. S. (2018). “Revitalisasi Nasionalisme dalam Era Post-Truth.” Jurnal Politik Indonesia 3(1): 45–60.

Kleden, I. (2019). Menimbang Nasionalisme Indonesia: Catatan Kritis dari Perspektif Sosial Budaya. Jakarta: Pustaka Kompas.

Latif, Y. (2011). Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mulya, D. (2020). “Pancasila Sebagai Dasar Identitas Nasional dalam Era Disrupsi.” Jurnal Filsafat, 30(1), 49–64.

Nugroho, A. (2020). “Pendidikan Nasionalisme dan Tantangan Revolusi Industri 4.0.” Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 33(1), 25–39.

Nugroho, W. (2021). “Revitalisasi Nasionalisme Soekarno dalam Era Globalisasi.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 39(1), 65–80.

Parekh, B. (2006). Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory (2nd ed.). London: Palgrave Macmillan.

Prasetyo, A. (2022). “Eksklusi Sosial dan Politik Identitas dalam Perspektif Multikulturalisme.” Jurnal Sosial Politik, 12(1), 89–105.

Putri, Dinda. 2022. “Penetrasi Budaya Global dan Resiliensi Identitas Nasional.” Jurnal Ilmu Komunikasi 15(2): 112–125.

Putri, N. A. (2022). “Pengakuan Identitas Budaya dalam Pembentukan Kesatuan Nasional.” Jurnal Ilmiah Sosiologi, 14(2), 101–114.

Rahman, F. (2021). “Nasionalisme dalam Era Digital: Perspektif Pendidikan Karakter.” Jurnal Pendidikan Karakter, 11(1), 55–67.

Schwab, Klaus. (2016). The Fourth Industrial Revolution. Geneva: World Economic Forum.

Siregar, Amin. (2021). “Nasionalisme dan Generasi Milenial di Era Digital.” Jurnal Politik dan Kebangsaan 5(2): 88–102.

Siregar, Amin. (2023). Membangun Kembali Nasionalisme Indonesia. Jakarta: Kompas.

Siregar, E. (2021). “Radikalisme dan Nasionalisme di Era Digital: Analisis Perspektif Kebudayaan.” Jurnal Antropologi Indonesia, 42(1), 27–40.

Sugiharto, Bambang. (2020). “Teknologi dan Krisis Kemanusiaan di Era Digital.” Jurnal Filsafat Indonesia 24(1): 45–59.

Sukarno. (2001). Di Bawah Bendera Revolusi. Jakarta: Media Pressindo.

Sulaiman, Dedi. (2020). “Relevansi Pemikiran Soekarno dalam Membangun Nasionalisme Modern.” Jurnal Kajian Sejarah 14(1): 33–47.

Susanti, Rina. (2021). “Multikulturalisme dalam Pendidikan Nasional.” Jurnal Pendidikan Humaniora 9(1): 22–34.

Taylor, C. (1994). Multiculturalism: Examining the Politics of Recognition. Princeton: Princeton University Press.

Wahyuni, S. (2020). “Trisakti Bung Karno Sebagai Strategi Ketahanan Bangsa dalam Era Global.” Jurnal Ketahanan Nasional, 26(2), 211–225.

Wibowo, A. (2023). “Narasi Kebangsaan di Media Sosial: Strategi Pendidikan Politik di Era Digital.” Jurnal Komunikasi Politik, 5(1), 22–35.

Yamin, Muhammad. (2015). Gagasan Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Zulfikar, T. (2022). “Pendidikan Nasionalisme dalam Kurikulum Sekolah: Evaluasi Kritis.” Jurnal Ilmiah Pendidikan, 28(3), 211–226.

Anderson, B. (2006). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso.

Bhabha, H. K. (1994). The Location of Culture. London: Routledge.

Chatterjee, P. (1993). The Nation and Its Fragments: Colonial and Postcolonial Histories. Princeton University Press.

Parekh, B. (2006). Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory. London: Palgrave Macmillan.

Susanti, D. (2021). “Ketahanan Budaya dan Identitas Nasional di Era Globalisasi.” Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik, 25(2), 133–147.

Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (3rd ed.). Thousand Oaks: SAGE Publications.

Downloads

Published

2025-04-25

How to Cite

Kamajaya, I. G. (2025). PEMIKIRAN SOEKARNO TENTANG NASIONALISME DAN MULTIKULTURALISME DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0: MEMBANGUN IDENTITAS NASIONAL DALAM ARUS GLOBALISASI. Jurnal Sangkala, 4(1), 31–40. https://doi.org/10.62734/js.v4i1.583