DINAMIKA TARI GANDRUNG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KESENIAN DI ERA MILENIAL

Authors

  • I Kadek Yudiana Pendidikan Sejarah Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
  • Firdina Istiqomah Pendidikan Sejarah Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Keywords:

Dinamika, Gandrung, Upaya Pelestarian

Abstract

Gandrung merupakan salah satu seni tari tradisional kahas Kabupaten Banyuwangi. Tari Gandrung merupakan perkembangan dari tari Seblang. Terdapat beberapa instrumen unsur-unsur gamelan yang digunakan untuk iringan musik Gandrung Banyuwangi, antara lain: kendang, kethuk, kempul, gong, kluncing (triangle), angklung dan saron. Dalam perkembangannya, biola dimasukkan sebagai tambahan musik iringan dalam seni pertunjukan Gandrung bersama dengan masuknya kebudayaan Barat yang dibawa pada masa kolonial Belanda. Tari Gandrung telah berubah karena kekuatan pengetahuan yang terus menerus dihasilkan oleh Tokoh agama Islam pada tari Gandrung kemudian menyebabkan tarian ini mengalami perubahan dalam berbagai aspek: perubahan penari dari laki-laki menjadi perempuan, perubahan lagu, perubahan panggung paju dan perubahan terakhir dalam tari gandrung adalah ganti pakaian. Dampak positif dari seni ini menjadi lebih santun dan tertutup dari segi penampilan sedangkan dampak negatifnya adalah hilangnya nilai-nilai filosofis dan kearifan lokal yang terkandung dalam tari tari gandrung. Seni tradisional sangat rentan terhadap modernisasi dan pengaruh perkembangan global. Berbagai upaya dilakukan sebagai bentuk pelestarian aset budaya lokal ini.

Downloads

Published

2022-01-01

How to Cite

I Kadek Yudiana, & Firdina Istiqomah. (2022). DINAMIKA TARI GANDRUNG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KESENIAN DI ERA MILENIAL. Jurnal Sangkala, 1(1), 34–45. Retrieved from https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/jurnalsangkala/article/view/187