https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/issue/feedJurnal Puspaka2024-11-24T06:41:45+08:00Sahru Romadlonisahru.romadloni@untag-banyuwangi.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Puspaka dibentuk sebagai dasar penguatan Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan masyarakat luas. Jurnal Puspaka ini dapat menjadi piranti untuk semakin membudayakan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Bukan sekedar agar menghafal Pancasila. Namun, diharapkan mampu memberikan kontribusi agar masyarakat memahami Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.</p>https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/299Analisis Karakter Dalam Game Online sebagai Wahana Wawasan Budaya Indonesia2024-11-24T06:18:54+08:00Slamet Affandi Sulaimanaffandisulaiman83@gmail.comElok Rosyidahelok.rosyidah@untag-banyuwangi.ac.id<p>Penelitian ini menganalisis peran karakter dalam game online sebagai media edukatif yang memperkenalkan budaya Indonesia. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi representasi elemen budaya lokal, seperti tokoh sejarah, mitologi, dan nilai-nilai lokal dalam game populer yang memiliki karakter berbudaya Indonesia. Temuan menunjukkan bahwa karakter seperti Gajah Mada, Ratu Gitarja, dan Gatotkaca memicu minat pemain terhadap budaya lokal dan berpotensi menumbuhkan kebanggaan nasional. Namun, tantangan seperti pengaruh budaya asing dan risiko penyajian budaya yang tidak akurat masih ada. Dengan memanfaatkan peluang ini dan mengatasi tantangan tersebut, game online dapat berfungsi sebagai alat pendidikan informal yang efektif bagi generasi muda serta sebagai sarana diplomasi budaya untuk memperkenalkan Indonesia kepada audiens global.</p>2024-11-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/301Nilai Pancasila dalam Tradisi Endhog-Endhogan di Kabupaten Banyuwangi2024-11-24T06:26:17+08:00Madjid Fahdul Baharmadjidmuncar5@gmail.comDevina Damayantidevinadmynt16@gmail.com<p>Tradisi Endhog-endhogan di Banyuwangi lebih tepatya di desa Balak, kecamatan Songgon adalah sebuah tradisi unik umat Islam yang dilakukan setiap 12 Rabiul Awal atau Maulid Nabi. Kata “Endhog” berarti telur, dalam tradisi ini telur rebus tersebut diikat lalu ditusukkan ke bambu, kemudian dihias dengan kertas warna-warni, yang disebut dengan Kembang Endhog. Tradisi ini merupakan sebuah hasil alkulturasi nilai keislaman dan kearifan suku Osing. KH. Abdullah Faqih yang merupakan pencipta tradisi ini, memiliki maksud digunakan sebagai alat dakwah namun dalam kacamata Pancasila jarang yang mengetahui bahwa tradisi ini mengandung nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi dan gotong royong. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam tradisi Endhog-endhogan, dengan menggunakan pendekatan kajian Pustaka. Menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis data yang diperoleh dari sumber literatur. Hasil penelitian ini memiliki maksud menekankan bahwa tradisi Endhog-endhogan bukan hanya sebagi bentuk alkulturasi budaya islam dan Oesing, Tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang mengutamakan hubungan sosial dan persatuan Masyarakat.</p>2024-11-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/302Memperkuat Solidaritas Melalui Kontribusi Sosial Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2024-11-24T06:31:16+08:00Putri Luvita Dewiputriluvitaa17@gmail.comYoris Aprilia Mayasariyorisaprilia03@gmail.comAbd. Rahmanabd.rahman@untag-banyuwangi.ac.id<p>Modul Nusantara menjadi salah satu mata kuliah wajib mahasiswa yang mengikuti program Petukaran Mahasiswa Merdeka. Modul Nusantara adalah rangkaian kegiatan yang memfokuskan untuk menciptakan pemahaman mahasiswa dalam memperkenalkan kekayaan kebudayaan Nusantara dari berbagai hal. Salah satunya melakukan kegiatan kontribusi sosial di wilayah penempatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Kontribusi sosial adalah bentuk partisipasi kelompok kepada masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang harmonis sehingga terwujudnya hubungan sosial yang memiliki rasa empati. Mahasiswa sebagai sosial kontrol dalam masyarakat harus mampu meningkatkan dan melatih jiwa kepedulian sosial yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan nyata. Kontribusi sosial merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan di akhir Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Kontribusi sosial yang dilakukan oleh kelompok Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dilaksanakan di 3 tempat yaitu di Desa Patoman, Rumah Veteran dan Pondok Pesantren ABK. K.H. Ahmad Dahlan. Kegiatan kontribusi sosial dilakukan dengan memberikan sembako dan alat-alat kebutuhan sekolah kepada 70 orang. Kegiatan ini di sambut oleh pengurus yang ada di 3 tempat tersebut dan masyarakat yang sangat antusias menyebabkan tujuan pelaksanakan kontribusi sosial ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Selain itu tidak hanya memberikan kontribusi sosial saja, melainkan mahasiswa juga belajar langsung nilai-nilai Pancasila yang telah lama dipraktekkan oleh Masyarakat Desa Patoman dan sharing session di Rumah Veteran serta bermain bersama dengan adik-adik yang ada di Pondok Pesantren ABK. K.H. Ahmad Dahlan.</p>2024-11-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/303Fenomena Maraknya Kembali Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza2024-11-24T06:36:30+08:00Yoga Wisnu Abdilahyogaw6894@gmail.comSahru Romadlonisahru.romadloni@untag-banyuwangi.ac.idDemas Brian Wicaksonodemasbrian@untag-banyuwangi.ac.id<p>Penelitian ini menganalisis fenomena maraknya kembali menyanyikan lagu Indonesia Raya versi tiga stanza di masa kini, yang menggambarkan upaya revitalisasi nilai-nilai kebangsaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur untuk mengeksplorasi tiga aspek utama: sejarah dan makna lagu Indonesia Raya tiga stanza, proses transisi dari tiga stanza menjadi satu stanza, serta alasan di balik munculnya kembali fenomena tiga stanza. Data diperoleh melalui kajian dokumen sejarah, biografi Wage Rudolf Supratman, publikasi akademik, artikel berita, dan informasi media terkait respons masyarakat terhadap fenomena ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transisi ke satu stanza dipengaruhi oleh faktor kebijakan, efisiensi waktu, dan dinamika sosial-politik, sementara kebangkitan versi tiga stanza saat ini didorong oleh peran pemerintah, media sosial, dan kebutuhan memperkuat nasionalisme. Penelitian ini memberikan pandangan mendalam mengenai makna simbol kebangsaan dalam konteks historis dan modern.</p>2024-11-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/304Intensitas Mahasiswa Mengakses Konten Wawasan Kebangsaan2024-11-24T06:41:45+08:00Aisyah Nabilla Pashaasynblla1@gmail.comRoikhatul Jannahikaroikhatuljannah05@gmail.comAyu Herlin Norma Yunitanorma.law18@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas mahasiswa dalam mengakses konten wawasan kebangsaan melalui media sosial serta faktor-faktor yang memengaruhi intensitas tersebut. Penelitian menggunakan metode kuantitatif survei dengan melibatkan 120 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi semester 1 hingga 7 yang menempuh mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kajian Pemikiran Kebangsaan Indonesia (KPKI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengakses konten kebangsaan dengan intensitas sedang, di mana 26,7% mahasiswa mengakses seminggu sekali. Faktor-faktor yang memengaruhi intensitas akses meliputi motivasi individu, kualitas konten, dan kemudahan akses teknologi. Penelitian juga menemukan adanya hubungan positif antara intensitas akses dan pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai kebangsaan seperti nasionalisme, toleransi, dan pluralisme. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan literasi digital dan inovasi konten kebangsaan untuk meningkatkan intensitas akses mahasiswa terhadap konten yang mendukung pengembangan wawasan kebangsaan.</p>2024-11-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024