https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/issue/feedJURNAL PUSPAKA2022-10-22T00:00:00+08:00Sahru Romadlonipuspaka@untag-banyuwangi.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Puspaka dibentuk sebagai dasar penguatan Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi dan masyarakat sekitar. Hal ini merupakan upaya dari Untag Banyuwangi dalam merespons nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Menteri dalam Negeri (Mendagri) yang ditandatangani pada 1 Juni 2017. Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan ini akan menjadi piranti untuk semakin membudayakan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Membudayakan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang dimaksud bukan sekedar agar kalangan mahasiswa dan masyarakat hafal Pancasila. Namun lebih dari itu, pusat studi pancasila diharapkan mampu memberikan kontribusi agar masyarakat memahami Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.</p>https://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/43NILAI - NILAI PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS BANGSA2022-10-21T23:20:02+08:00Lian Bagus Ainurrohmanlian@untag-banyuwangi.ac.idDravensi Marthadravensi@untag-banyuwangi.ac.id<p>Sejak awal kelahiranya tanggal 1 Juni 1945, Pancasila dimaksudkan sebagai dasar falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau lebih dikenal sebagai Dasar Negara (Philosofische Grondslag). Arti penting Pancasila merupakan salah satu tolak ukur dan pegangan hidup bagi kehidupan bermasyarakat. Sebagai dasar negara, Pancasila tercantum dalam Alenia IV Penyusunan Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut juga sebagai ideologi negara (Budiyanto, 2004: 151). Kehidupan masyarakat pasca kemerdekaan pada tahun 1945, Pancasila memegang peranan penting di setiap gerak, arah dan cara kita juga harus senantiasa dijiwai oleh Pancasila.</p>2022-10-22T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 JURNAL PUSPAKAhttps://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/48NASIONALISME KRITIS : ORIENTASI SOCIAL JUSTICE MASYARAKAT DESA LICIN 2022-10-21T23:33:47+08:00Robit Nurul Jamil robit@untag-banyuwangi.ac.id<p>Kawah ijen banyuwangi terkenal dengan keindahan alamnya namun dalam lingkup social justice jarang yang mengetahui kondisi penambang belerang yang mengais pundi-pundi rezeki didalamya. Jarang diketahui bahwa sebagian asumsi pesona Ijen tak mendatangkan banyak keuntungan warga sekitar tepatnya Desa Licin. Hal ini melihat banyaknya guide atau pemandu wisata yang faktanya bukan asli orang Desa Licin yang berhasil memmbangun ekowisata. Padahal ketika kita cermati, masyarakat desa licin lebih memiliki potensi itu dalam profesi ini. nasionalisme kritis terjadi pada pemahaman tingkat teori disana, sebab ada proses misi kemanusian yang harus di regulasi. Methode Penelitian menggunakan paradigma kualitatif yaitu proses penyelidikan naturalistik yang mencari pemahaman mendalam tentang fenomena sosial dalam pengaturan alaminya, dan menggunakan Pendekatan humanistik sebagai pisau analisa paradigma kualitatif, Pendekatan humanistik adalah pendekatan yang menekankan pengalaman dan perilaku manusia, dengan fokus pada aktivitas dan aktualisasi diri manusia. Pembahasan; 1).Kajian Historis Nasionalisme Kritis 2). Desa Licin Banyuwangi 3) Solusi : Orientasi Social Justice. Kesimpulan dan Solusinya adalah Orientasi social justice pada masyarakat licin banyuwangi, yaitu memberikannya suntikan sosial guna memasuki paradigma revolusi 4.0 dan memastikan kebermanfaatan berprofesi, dan penyelarasan kebutuhan pendidikan. Dalam penulisan ini memberikan alternatif Upaya pelatihan bahasa inggris dan pelatihan platform teknology guide untuk masyarakat penambang belerang, supaya berkesampatan menjadi guide atau pemandu wisata dikawasan Gunung Ijen Banyuwangi.</p>2022-10-22T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 JURNAL PUSPAKAhttps://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/46HISTORISITAS RADIKALISME INDONESIA DAN ZONA PANCASILA 2022-10-21T23:28:15+08:00Sahru Romadlonisahru@untag-banyuwangi.ac.id<p>Dinamika intelektual Islam di Indonesia telah mengalami degradasi pemahaman ke-Islaman. Potensi disintegrasi terlihat jelas dengan kemunculan paham-paham ideologi alternatif. Alvara Research Center mendiagnosis radikalisme sudah menyebar dikalangan mahasiswa dan pelajar, survei tersebut berkaitan dengan jihad dan khilafah atau Negara Islam. Alvara Research Center bekerjasama dengan Mata Air Foundations melakukan survei kepada 1.800 Mahasiswa dan 2.400 pelajar. Lingkup survei mahasiswa dan pelajar diseluruh pulau jawa. Mahasiswa setuju dengan paham negara Islam hampir 23.3 % dan pelajar sekitar 16.3%. Kemudian tentang konsep jihad dan khilafah sebayak 34.4% dan pelajar sebanyak 23.3%. Sebab itulah dibutuhkan solusi dan penanganan khusus dalam penyatuan frame work ke-Islaman Indonesia yang mendukung ideologi negara Metode penelitian menggunakan paradigma kualitatif. Pembahasan, 1. Refleksi Historis Radikalisme Indonesia 2. Zona Pancasila dalam menghadapi Radikalisme. Kesimpulan. Masalah terorisme merupakan kegiatan dan aktivitas doktrin yang berkembang dimasyarakat yang harus dibendung dengan value pancasila, sebab kehadirannya menyebabkan kerugian mendalam bagi jasmani masyarakat indonesia, aktivitas terorisme menjadikan nilai-nilai pancasila berada dalam keranjang sampah yang tidak perlu diperdebatkan bahkan dipertanyakan, dan terorisme memandang aktivitasnya merupakan misi religius, pertanyaanya misi religius mana yang secara umum memperbolehkan aktivitas tersebut? Tentu jawabanya pasti “tidak” bagaimana mungkin sistem religius sebagai nilai menerima aktivitas merusak diri, lingkungan bahkan mengakhiri hidup orang lain, hal ini sangat jelas bertentangan dengan nilai pancasila.</p>2022-10-22T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 JURNAL PUSPAKAhttps://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/44PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN IPTEK BERLANDASKAN NILAI-NILAI PANCASILA2022-10-21T23:23:17+08:00LIAN BAGUS AINURROHMANlian@untag-banyuwangi.ac.id<p>Manusia harus hidup dengan pola pikiran yang baik agar hidupnya tidak tercela dan tidak dibodoh-bodohi oleh orang lain. Dan ilmu pengetahuan sangat berdampak bagi keahlian individual sampai perkembangan globalisasi. Banyak orang juga yang membagi ilmu pengetahuannya untuk orang lain dan ilmu itu sangat bermanfaat bagi orang itu tersendiri. Iptek adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi”. Sebuah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang di bidang teknologi. Berkembangnya globalisasi memunculkan perkembangan-perkembangan baru, seperti muncul-munculnya teknologi. Hampir semua orang menggunakan tekhnologi untuk mempermudah aktivitas individual. Perkembangan Iptek ini sangat mempermudah berkomunikasi. Iptek berdampak positif maupun negatif juga di bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial, juga di bidang budaya. Dalam tulisan ini dibagi menjadi dua bagian antara lain: (1) Iptek dan Pendidikan Pancasila, (2) Pemanfaatan dan Pengendalian Iptek dengan Landasan Nilai Pancasila.</p>2022-10-22T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 JURNAL PUSPAKAhttps://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/47MODERNISASI SISTEM PERADILAN TATA USAHA NEGARA2022-10-21T23:30:52+08:00SUJIYONOsujiyono@untag-banyuwwangi.ac.id<p>Penemuan internet pada akhir Revolusi Industri 3.0 menjadi dasar dari terbukanya gerbang menuju Revolusi Industri 4.0 yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Pada Revolusi Industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem siber-fisik, Internet of Things (IoT), cloud computing, dan cognitive computing. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup. Sudah menjadi kenyataan bahwa perkembangan teknologi informasi telah mengubah banyak aspek kehidupan umat manusia, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan maupun bidang-bidang yang lainnya. Bahkan boleh dikatakan bahwa hampir tidak ada aspek dari sendi-sendi kehidupan modern yang bisa dipisahkan dari kemajuan Information Technology (IT). Melalui internet orang di berbagai belahan bumi dapat mengakses berita secara cepat.</p>2022-10-22T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 JURNAL PUSPAKAhttps://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/45DEMOKRASI PANCASILA DALAM KONTESTASI PEMILIHAN UMUM2022-10-21T23:25:27+08:00Demas Brian Wicaksonodemasbrian@untag-banyuwangi.ac.id<p>Bangsa Indonesia memilih bentuk pemerintahan demokrasi untuk diterapkan pada sistem pemerintahan di Indonesia terutama dilatarbelakangi oleh pengalaman di masa penjajahan yaitu zaman pemerintahan Hindia Belanda juga Jepang, yang dengan sistem pemerintahan monarkinya sangat kejam terhadap kaum pribumi merupakan kenangan buruk bagi bangsa Indonesia. Konsep demokrasi perwakilan (representatives democracy) suatu konsep yang dikembangkan menyempurnakan konsep demokrasi langsung. Berbeda dengan demokrasi langsung yang mengidamkan semua urusan rakyat dikendalikan langsung oleh rakyat, demokrasi perwakilan justru mengajukan pelaksanaan urusan rakyat dilakukan oleh sekelompok orang yang telah dikuasakan oleh rakyat untuk mengendalikan pelaksanaan urusan umum demi kepentingan rakyat.</p>2022-10-22T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 JURNAL PUSPAKA