Journal of Fisheries Sustainability

ANALISIS HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN (BYCATCH) PADA ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILLNET) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PENGAMBENGAN

2025-05-16T21:30:14+07:00

Hasil tangkapan sampingan (bycatch) merupakan hasil tangkapan ikan yang tidak sengaja tertangkap atau non target pada alat tangkap perikanan dan memiliki nilai ekonomis rendah pada alat tangkap, salah satunya pada alat tangkap jaring insang gillnet. Jaring insang gillnet merupakan jaring yang berbentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring pada seluruh badan dan tergolong alat tangkap pasif. Berdasarkan hasil survei di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Pengambengan hasil tangkapan utama yang didapatkan nelayan alat tangkap gillnet adalah ikan kemunir, ikan kakap merah, dan ikan banyar. Sedangkan hasil tangkapan sampingan yaitu ikan buntal, ikan sebelah, ikan talang dan ikan-ikan jenis lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hasil tangkapan utama (maincatch), sampingan (bycatch) dan sampingan tidak ekonomis (discard) di PPN Pengambengan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil tangkapan alat tangkap gillnet didapatkan 31 jenis ikan dari jumlah 357 ekor, tangkapan utama (Maincatch) 12 jenis ikan dengan total 193 ekor, dan yang paling dominan ikan Teribang (Lutjanus erythropterus), tangkapan sampingan (bycatch) terdiri dari 10 jenis ikan dengan total 130 ekor dan ikan yang dominan ikan Kadal (Synodontidae), dan tangkapan sampingan tidak ekonomis (discard) terdiri dari 8 jenis ikan dengan total 34 ekor serta jenis ikan yang paling dominan ikan Sebelah (Pleurenoctiformes). Hasil tersebut menunjukan bahwa jumlah hasil tangkapan utama (Maincatch) memiliki hasil yang lebih tinggi dengan prosentase 54% dibandingkan dengan hasil tangkapan sampingan (Bycatch) sebesar 36% dan tangkapan non ekonomis 10%.

ANALISIS PANJANG DAN BERAT TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN GONAD CUMI-CUMI (Loligo SP)PADA ALAT TANGKAP BEACH SEINEDI PULAU SANTEN KABUPATEN BANYUWANGI

2025-05-16T21:30:42+07:00

Pulau Santen merupakan salah satu tempat pendaratan ikan yang terdapat di Banyuwangi. Mayoritas nelayannya menggunakan alat tangkap beach seine. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan panjang dan berat terhadap tingkat kematangan gonad yang tertangkap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan analisa korelasi. Hasil analisis data hubungan panjang berat diperoleh koefisien b cumi-cumi jantan 1,4704 dan cumi-cumi betina 1,3722. Nilai b cumi-cumi jantan dan betina < 3, ini berarti bahwa pertumbuhan cumi-cumi jantan dan betina bersifat alometrik negatif, dimana pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan berat. Nilai R2 menunjukkan hubungan panjang dan berat cumi-cumi yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad sebesar 0,728 dan 0,817 atau 72,8% dan 8,17%.

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PESISIR KECAMATAN BANYUWANGI

2025-05-16T21:00:10+07:00

Selat Bali Perairan yang bersinggungan langsung dua Provinsi, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali, masuk Wilayah Pemanfaatan Perairan (WPP-RI). Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan (CPUE) dan potensi (MSY) ikan lemuru hasil tangkapan purse seine dengan metode deskriptif dan analisa korelasi, dari hasil penelitian didapat nilai koefisien korelasi 31,0%. dan nilai persamaan Y=3,468+0,310X. Sardenilla lemuru hasil tangkap purse seine dan potensi (MSY) selama 10 tahun, 2008 – 2017, analisis korelasi didapat nilai Cmsy = 9,699 ton/tahun dan nilai Fopt = 5,593 trip/tahun, hasil tangkapan purse seine tahun 2008 – 2017 terjadi overfishing di tahun 2008, 2009, 2010, 2014 dan 2015, dan pada tahun lainya tidak terjadi overfishing, upaya penangkapan terjadi overfishing pada tahun 2009 dan pada tahun lainya tidak terjadi overfishing di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan.

ANALISIS ISI PERUT TERHADAP KEBIASAAN MAKAN IKAN Lutjanus madras (IKAN KUNYIT) DI PERAIRAN BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI

2025-05-16T20:54:30+07:00

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan makan dan kebiasaan makan Lutjanus madras. Kebiasaan makan dan kebiasaan makan perlu diketahui untuk memberikan informasi mengenai makanan utama ikan tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data menggunakan metode survei, penentuan jumlah sampel dengan metode purposive sampling. Metode analisis data menggunakan metode frekuensi kejadian dan metode volumetrik kemudian dievaluasi dengan indeks dominansi (IP), hubungan panjang berat digunakan untuk mengetahui pola pertumbuhan. Hasil perhitungan indeks dominansi pakan (IP) pakan utama Lutjanus madras adalah organisme ikan dengan nilai IP 68,74%. Organisme yang mengikuti ikan adalah udang, kepiting, dan cacing dengan nilai IP masing-masing (18,34%), (12,08%), (0,69%). Hasil analisis panjang bobot Lutjanus madras memiliki hubungan pola pertumbuhan allometrik negatif. Lutjanus madras merupakan ikan karnivora berdasarkan komposisi pakan yang ada pada Lutjanus madras dan nilai IP.

ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA IKAN LEMURU PADA HASIL TANGKAPAN PERAIRAN SELAT BALI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PENGAMBENGAN DI PROVINSI BALI

2025-05-16T21:24:44+07:00