Jurnal Sangkala
http://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/jurnalsangkala
<p style="text-align: justify;">Jurnal Sangkala published two times a year (January and July) since 2021 in print and since 2021 online, is a Bilingual (Bahasa and English), peer-reviewed journal, and specializes in History Learning Studies. The aim is to provide readers with a better understanding of History Learning Studies and present developments through the publication of articles, research reports, and book reviews.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Sangkala </strong> is an open access peer reviewed research journal</p>Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen-USJurnal Sangkala3032-7741PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH
http://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/jurnalsangkala/article/view/260
<p>Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah kelas X B masih rendah, disebabkan guru monoton menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model <em>Problem Based Learning</em> (PBL) pada mata pelajaran Sejarah. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan memberikan tindakan dalam dua siklus pembelajaran yang terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 . Subyek penelitianya adalah 29 siswa kelas X B MAN 3 Banyuwangi. Hasil belajar kognitif diperoleh dari hasil <em>Test </em>sedangkan hasil belajar afektif diperoleh dari lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan hasil belajar kognitif dimana pada siklus I mencapai 40% dengan nilai rata-rata 76.34 yang masih belum mencapai ketuntasan. Persentase tersebut dikategorikan nilai cukup rendah. Karena pada siklus I dinilai cukup rendah, dilakukan penelitian lanjutan di siklus II dimana hasil nilai belajar kognitif dan afektif dinilai meningkat. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar kognitif pada siklus II meningkat sebanyak 30% menjadi 70% dengan rata-rata nilai 93.10%, dan afektif meningkat 17.25% menjadi 82.75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan penerapan model <em>Problem Based Learning </em>(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam penilaian kognitif maupun afektif pada pembelajaran Sejarah kelas X-B MAN 3 Banyuwangi.</p>Devi Dian Anggaretha AnggarethaRiztika Widyasari WidyasariI Kadek Yudiana Yudiana
Copyright (c) 2024 Devi Dian Anggaretha Anggaretha, Riztika Widyasari Widyasari, I Kadek Yudiana Yudiana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-142024-09-1432566610.62734/js.v3i2.260ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MAN 3 BANYUWANGI
http://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/jurnalsangkala/article/view/261
<p>Kurikulum merdeka adalah inisiatif pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dalam merancang pembelajaran sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta didik. Dengan kurikulum merdeka diharapkan dapat meningkatkan hasil motivasi belajar siswa dan prestasi akademik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagai mana pemahaman guru tentang kurikulum merdeka, bagai mana implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran sejarah di MAN 3 Banyuwangi dan hambatannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yaitu kualitataif deskriptif. dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,wawancara, serta dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesi mpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan pemahaman guru serta i mplementasi kurikulum merdeka sudah sesuai dengan ketentuan pada kurikulum merdeka dan untuk penerapan kurikulum merdeka pada mata pelajaran sejarah hanya diterapkan pada kelas X dan pada kelas XI yang sudah diterapkan dari awal tahun 2022 dengan baik dan sesuai dengan kurikulum merdeka. Kurikulum dalam pembelajaran sejarah dibagi menjadi dua fase yaitu fase E untuk kelas X dan fase F untuk kelas XI dan pembelajaran sejarah tidak dibagi menjadi sejarah peminatan dan sejarah wajib. Pada kurikulum merdeka pembelajaran ini dirubah menjadi pembelajaran sejarah saja dan dalam penerapannya kurikulum merdeka pada MAN 3 Banyuwangi ini menggunakan program projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dan profil pelajar rahmatan lil’alamin (P2RA) yang di mana projek ini sudah dii mplementasikan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh kementrian agama. Hambatan yang dialami oleh pihak sekolah maupun peserta didik penyesuaian pembelajaran berbasis projek dan pengembangan keterampilan peserta didik.</p>Agnes Tasya TasyaRiztika Widyasari WidyasariI Kadek Yudiana Yudiana
Copyright (c) 2024 Agnes Tasya Tasya, Riztika Widyasari Widyasari, I Kadek Yudiana Yudiana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-142024-09-1432677710.62734/js.v3i2.261DINAMIKA SOSIAL DAN BUDAYA DALAM TRADISI METIK PARI
http://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/jurnalsangkala/article/view/262
<p>Desa Sidodadi merupakan salah satu Desa yang masih melakukan tradisi hingga saat ini salah satunya adalah Metik Pari. Masyarakat Sidodadi juga masih menghargai kebudayaan yang diwariskan oleh leluhur dari jaman dulu hingga saat ini, sehingga tidak dapat dipungkiri juga terdapat masyarakat yang kurang begitu peduli dengan adat istiadat budaya yang sudah ada dari dulu, tradisi ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas kelimpahan hasil panen, dihindarkan dari penyakit dan hama serta menghormati Dewi Sri yang telah menjaga padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejarah, dinamika sosial dan budaya serta nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Metik Pari di Desa Sidodadi Kecamatan Wongsorejo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berupa studi kasus. Pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian pertama, dapat diperkirakan sejarah Metik Pari pertama kali dilakukan sejak berdirinya Desa Sidodadi. Kedua, terdapat perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan maupun sesajian dalam tradisi Metik Pari. Ketiga, nilai yang terkandung dalam tradisi Metik Pari yaitu nilai ibadah, nilai aqidah, nilai akhlak, nilai sosial, dan nilai budaya. Berdasarkan penelitian, tradisi tersebut memiliki makna sebagai penghubung manusia antara leluhur dan Tuhannya.</p>Lidya Putri PutriMahfud MahfudI Kadek Yudiana Yudiana
Copyright (c) 2024 Lidya Putri Putri, Mahfud Mahfud, I Kadek Yudiana Yudiana
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-142024-09-1432788910.62734/js.v3i2.262ANALISIS PEMBELAJARAN LURING DI ERA NEW NORMAL MELALUI MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XII IPS
http://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/jurnalsangkala/article/view/263
<p>Proses kegiatan belajar mengajar di era <em>new normal </em>di sekolah MA Darul Latief Ar Rosyid Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi tentunya akan mengalami proses adaptasi sebagai langkah penyesuaian terhadap kondisi yang dialami. Tujuan peelitian ini untuk Analisis pembelajaran luring di era <em>new normal </em>melalui motivasi siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XII IPS semester genap MA Darul Latief Ar Rosyid Kabupaten Banyuwangi. Pendekatan penelitian ini kualitatif deskriptif. Pengumpulan data mengunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, mengunakan teknik analisis data interaktif menurut Miles dan Hibberman. Hasil penelitian proses pembelajaran luring dibatasi hanya 50 % siswa yang hadir dan menerapkan protokol kesehatan serta durasi pembelajaran dipersingkat. Pembelajaran berlangsung maksimal karena siswa dapat bertanya secara langsung kepada guru apabila ada materi yang tidak dimengerti dan dapat berinteraksi secara langsung dengan teman teman dan guru. Siswa sangat termotivasi dalam pembelajaran terlihat sangat serius, tekun mengikuti setiap jam pelajaran dan mengerjakan tugas dengan baik.</p>Mochammad Soim SoimMahfud MahfudSahru Romadloni Romadloni
Copyright (c) 2024 Mochammad Soim Soim, Mahfud Mahfud, Sahru Romadloni Romadloni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-142024-09-1432909910.62734/js.v3i2.263DINAMIKA ETNIS TIONGHOA DI KELURAHAN KARANGREJO KECAMATAN BANYUWANGI
http://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/jurnalsangkala/article/view/264
<p>Etnis Tionghoa yang ada di Banyuwangi adalah suku Hokkian yang berasal dari Fukien Selatan. Hal tersebut dibuktikan dengan mata pencaharian mereka yang rata - rata adalah berdagang, sesuai dengan asal daerah mereka yang sifat perdagangannya sangat kuat. Tujuan penelitian ini mengetahui dinamika suku Tionghoa di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Pendekatan penelitian ini kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel <em> purposive sampling </em>dan <em>snowball sampling</em><em>.</em>Hasil penelitian terdapat pola interaksi sosial antara etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi di Kelurahan Krangrejo agar usahanya bertahan dan mensejahterakan hidupnya dan keluarganya, sebagian besar etnis Tionghoa di karangrejo menggantungkan hidupnya dalam sektor perdagangan. <em> </em>Di Kelurahan Karangrejo terdapat Klenteng tertua dan menyimpan sejarah panjang etnis Tionghoa maka sangatlah wajar jika mereka memilih untuk tetap berdomisili diwilayah tersebut. Masyarakat Tionghoa di Karangrejo pada umumnya sudah lancar berbahasa jawa, dalam berkomunikasi dengan masyarakat pribumi bahkan dengan sesama Tionghoa sehari-hari sering menggunaakan bahasa jawa. Proses tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi adanya perbedaan yang terdapat pada kedua individu atau kelompok sosial yang saling bersinggungan.</p>Siti Nurhidayah NurhidayahTriana Kartika Santi SantiMahfud Mahfud
Copyright (c) 2024 Siti Nurhidayah Nurhidayah, Triana Kartika Santi Santi, Mahfud Mahfud
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-09-142024-09-143210011110.62734/js.v3i2.264