IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI

Abstract

Perairan di pesisir Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan berbagai kegiatan, seperti penangkapan, budidaya, dan pariwisata. Berbagai kegiatan ini akan mempengaruhi kesuburan perairan yang dapat dilihat dari banyaknya fitoplankton. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui kelimpahan serta keanekaragaman fitoplankton. Penelitian dilakukan di perairan pesisir Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 kelas dengan 16 genus yang berbeda. Kelas pertama Green Algae terdapat 5 genus yaitu Chlorella, Chodatella, Clamidomonas, Oocytis, dan Tetraselmis. Kelas kedua dari kelas Blue Green Algae terdapat 4 genus yaitu Anabaena, Microcystis, Oscillantoria dan Spirulina. Kelas ketiga dari kelas Diatom terdiri dari 7 genus yaitu Amphora, Amphipora, Cyclotella, Navicula, Nitzschia, Rhizosolenia,dan Skeletonema. Kelimpahan fitoplankton tertinggi terdapat pada titik VIII sebesar 310.000 ind/l, kelimpahan fitoplankton terendah terdapat pada titik I sebesar 82.500 ind/l. Secara keseluruhan perairan Kecamatan Blimbingsari tergolong dalam tingkat kelimpahan fitoplankton subur (eutrofik). Indeks keanekaragaman (H’) perairan Blimbingsari tertinggi terletak pada titik I tepatnya di perairan Sukojati dengan nilai sebesar 1,716, sedangkan nilai indeks keanekaragaman (H’) terendah berada pada titik III tepatnya di perairan Pacemengan dengan nilai 1,109. Kualitas air di Perairan Blimbingsari memiliki nilai yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan fitoplankton.