PERBEDAAN UKURAN MATA JARING TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) PADA ALAT TANGKAP JARING INSANG PERMUKAAN (Surface Gill Net) DI PERAIRAN SELAT BALI
Keywords:
Ikan Tongkol, Jaring Insang, Ukuran Mata JaringAbstract
Selat Bali merupakan daerah penangkapan potensial, dimana terdapat banyak jenis ikan pelagis. Ikan pelagis umumnya berenang mendekati permukaan perairan hingga kedalaman 200 meter dan cenderung berenang berkelompok dalam jumlah yang sangat besar. Untuk menangkap ikan jenis ini, diperlukan alat tangkap gill net yang menggunakan prinsip pengoperasian dengan cara menghadang gerombolan ikan dengan menggunakan satu kapal, penangkapan ini bertujuan untuk menghadang gerombolan ikan yang menjadi target penangkapan. Ukuran mata jaring merupakan hal yang penting untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ukuran mata jaring pada alat tangkap gill net terhadap hasil tangkapan ikan tongkol (Euthynnus affinis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari tiga perlakuan dengan ukuran mata jaring berbeda yaitu 2 inchi, 2,25 inchi, 2,5 inchi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran mata jaring berpengaruh sangat nyata terhadap hasil tangkapan ikan tongkol, dimana perlakuan A (ukuran mata jaring 2 inchi) memperoleh hasil tangkapan ikan tongkol 423,0 kg, perlakuan B (ukuran mata jaring 2,25 inchi) memperoleh hasil tangkapan ikan tongkol 326,0 kg, perlakuan C (ukuran mata jaring 2,5 inchi) memperoleh hasil tangkapan ikan tongkol 239,2 kg. Hasil uji BNT taraf nyata 1%, perlakuan terbaik terdapat pada ukuran mata jaring 2 inchi memberikan hasil tangkapan ikan tongkol terbanyak.